Senin, 22 Desember 2008

Rencana Allah

HIDUP DALAM RENCANA ALLAH


Seorang ayah yang bertubuh subur dan tinggi besar berjalan mondar-mandir penuh harapan di ruangan operasi sebuah rumah sakit. Ayah yang mondar-mandiri ini sedang menantikan kelahiran anaknya yang pertama. Ketika pintu terbuka, dua orang perawat keluar dan berpapasan dengan sang ayah. Dokter yang ragu-ragu ini pun memberi isyarat kepada sang ayah untuk mendekat kepadanya. Lalu, ia berkata, “Anak itu sudah lahir. Wajah, hidung dan bibir anak itu persis seperti kamu. Itulah sebabnya, saya tidak ragu lagi untuk berkata bahwa Anda adalah ayah dari anak itu.” Sang ayah pun melompat kegirangan. Jikalau ayah ini sangat bersukacita karena kelahiran anaknya, bagaimanakah dengan Allah?
Paulus menulis demikian, “Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya,”(Efesus 2:10). Untuk hidup dalam rencana Allah, ada beberapa panduan :
1. Sebenarnya siapa diri kita? (ayat 10a). Sebuah produk yang dijual ke publik akan kelihatan sukses atau tidak sukses tergantung dari mereknya. Jika merek mobilnya adalah BMW, maka harganya akan melonjak tinggi di pasaran. Hal yang sama terjadi juga dengan pengenalan kita terhadap diri kita sendiri. Paulus berkata, ”Karena kita ini buatan Allah.” Untuk hidup dalam rencana Allah, kita harus tahu diri kita di hadapan Allah.
2. Diciptakan di dalam siapakah kita? (ayat 10b). Banyak pengajaran New Ages yang meyakinkan pendengarnya, bahwa kita bisa menjadi diri kita sendiri. Itulah sebabnya, pengajaran ini disebut pengajaran sesat, karena membuat seseorang tidak berpusat kepada Tuhan, tetapi kepada diri sendiri. Paulus berkata bahwa kita ini, “Diciptakan dalam Kristus Yesus,” karena hanya Yesuslah kita ditebus menjadi manusia baru.
3. Untuk apakah tugas kita? (ayat 10c). Pena atau Ballpoint diciptakan atau dibuat oleh pabriknya untuk dipakai sebagai alat tulis. Demikian juga dengan kita yang telah menjadi ciptaan baru. Banyak orang yang hanya berpuas diri dengan kelahiran baru mereka, tetapi tidak menyadari untuk apakah mereka lahir baru. Paulus berkata dengan yakin bahwa kita diciptakan, “untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya.” Jadi, prioritas kita adalah mencari tahu untuk apakah kita lahir baru.
4. Hal apakah yang Allah inginkan dari kita?(ayat 10d). Kita tidak hanya diselamatkan dari dosa, tetapi kita juga dipakai untuk memuliakan Tuhan. Mengapa? Karena Paulus berkata, “Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.” Allah menghendaki agar kita hidup di dalam rencanaNya. Kita harus menggenapi rencana Allah dalam diri kita, apapun harga yang harus dibayar. Yesus berkata, “Aku telah mempermuliakan Engkau di bumi dengan jalan menyelesaikan pekerjaan yang Engkau berikan kepada-Ku untuk melakukannya,”(Yohanes 17:4). Paulus berkata, “Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman,”(II Timotius 4:7). Mengapa kita tidak? Kita seharusnya juga bisa. Mari, kita hidup di dalam rencana Allah dan menyelesaikan tugas tersebut.

Ayat Bacaan : Ayub 42 : 2
Sebab aku ini mengetahui rancangan-rancangan yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah Firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadaMu hari depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11)
Ketika hidup kita telah menjadi milik Kristus berarti hidup kita berada dalam rencana dan kehendak Allah. Dimana rancangan Allah atas kita adalah rancangan yang sempurna, penuh dengan kebaikan dan damai sejahtera. Bahkan Yesus selalu memberikan yang terbaik atas kita. Karena itu apapun yang kita alami saat ini percayalah bahwa tidak ada satu hal pun yang terjadi secara kebetulan, melainkan semua ada dalam rencana Allah. Jangan pernah khawatir dengan hidup kita. Walau terkadang kita tidak mengerti apa yang akan terjadi, namun kita harus tetap percaya bahwa Allah tidak pernah merancangkan hal yang buruk. Dan ketika kehidupan kita ada dalam rencanaNya maka segala yang baik akan Dia berikan bagi kita. Ingatlah bahwa Allah tidak pernah gagal akan rencanaNya bagi setiap kita. Kalau Allah sudah mempunyai rencana atas kehidupan seseorang maka tidak akan ada yang dapat menghalanginya. Dalam Firman Tuhan dikisahkan Tentang Yusuf. Dimana dalam hidupnya Yusuf mengalami banyak tantangan dari saudara-saudaranya. Bahkan ia sempat dijual ke Mesir, masuk dalam penjara. Namun rancangan Tuhan atas Yusuf tidak pernah gagal oleh situasi yang ada. Hingga pada akhirnya Yusuf menjadi raja atas Mesir. Bahkan hidupnya boleh menjadi berkat bagi orang tua dan saudara-saudaranya. Oleh sebab itu, apabila kita menyadari bahwa kehidupan ini dalam rencana Allah maka janganlah takut dan cemas dalam menjalani hidup ini, serta jangan khawatir akan hari esok sebab Allah menjamin masa depan kita. Satu hal bahwa ketika kita tetap berada dalam rencana Allah maka semuanya pasti akan terlaksana. Dan jikalau saat ini kita mulai keluar dari rencana Allah, maka marilah kita kembali masuk dalam rencanaNya yang telah Ia tetapkan bagi kita.

Ayat inti: Kejadian 3:13Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu: “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu: “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”Adalah maksud Allah kembali mengisi surga dengan keluarga manusia jika mereka tadinya mau menunjukkan diri mereka taat kepada setiap firman-Nya. Adam telah diuji, untuk melihat apakah ia akan menurut, sebagaimana juga malaikat-malaikat yang setia, ataukah tidak mnurut. Jika ia memenangkan ujian itu, maka pengajarannya kepada anak-anaknya hanyalah tentang kesetiaan. Hati dan pikirannya akan sama seperti hati dan pikiran Allah.Setan, raja yang telah jatuh itu, cemburu kepada Allah. Ia memutuskan untuk menggagalkan maksud Allah melalui kelicikan yang halus, tipu muslihat serta kecurangan. Ia mendekati Hawa, bukan dalam bentuk malaikant, melainkan sebagai seekor ular, licik, penuh kecurangan dan muslihat. Dengan suara yang tampaknya diucapkan ular, ia berbicara kepadanya . . . sementara Hawa mendengar, amaran-amaran yang Allah telah berikan mulai sirna dari pikirannya. Ia telah menyerah kepada pencobaan, dan ketika ia menggoda Adam, adam juga lupa pada amaran Allah. Ia percaya kepada kata-kata seteru Allah itu . . .Dusta yang setan katakana kepada Hawa, “engkau tidak akan mati”, telah menggema sepanjang zaman dari generasi kepada generasi. Demikianlah Setan telah menggoda orangtua pertama kita, dan demikian jugalah ia sedang menggoda kita sekarang ini . . .Adam dan Hawa dihalau keluar dari Eden, dan seorang malaikat dengan pedang yang menyala-nyala menjaga jalan menuju pohon kehidupan itu, agar pasangan yang tidak setia dan tidak taat itu tidak bisa menjangkaunya, yang dengan demikian akan membuat pelanggaran itu baka. Catatlah pokok ini. Tuhan tidak menempatkan dalam diri Adam yang telah jatuh dan tidak taat itu satu kepercayaan yang tadinya Ia berikan kepada Adam yang setia dan benar, yang hidup dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah . . . .Mata Adam dan Hawa memang sungguh-sungguh terbuka, namun terbuka untuk apa? Untuk melihat rasa malu serta kehancuran mereka, untuk menyadari bahwa jubah terang surgawi yang telah menjadi pelindung tubuh mereka tidak lagi membungkus mereka sebagai pengaman bagi mereka. Mata mereka terbuka untuk melihat bahwa ketelanjangan adalah buah pelanggarang . . . .Semua orang yang sekarang ini membiarkan diri mereka digunakan oleh alat-alat Setan uantuk menuntun orang lain agar tidak menghormati perintah-perintah Allah, sedang berada di bawah kutuk Allah. Keselamatan kita terletak dalam kepercayaan sepehuh hati dalam “Demikianlah firman Tuhan”. Inilah pernyataan kebenaran itu. Mereka yang telah dituntun jauh dari kebenaran karena berbagai motif, betapapun besarnya hikmat dan ketinggian mereka, dan berjalan dalam jalan pilihan mereka sendiri, sedang mengikuti seorang pemimpin palsu dan akan dituntun olehnya kepada jalan-jalan yang salah.EGW


Rencana Allah Masing-Masing Pribadi
08 Apr 2007
Pemb. Alkitab: Yohanes 2:42.
Kalau saudara mengerti betapa Tuhan menghargai masing-masing kita sebagai individu, mungkin nyaris kita tidak percaya.
Kalau sekarang kita hanya terima-terima saja pernyataan bahwa kita berharga di mata Allah, sebab kita kita belum mengerti benar betapa berharganya kita di mata Allah. Tatkala mata kita terbuka memahami betapa berharganya kita di mata Allah, maka kita akan dibuat kagum dan nyaris tidak percaya Allah sedemikian menghargai kita. Kalau Allah tidak menghargai manusia, Ia tidak akan mengutus Yesus Kristus bagi kita. Secara khusus kita me-nemukan Tuhan menghargai masing-masing individu begitu serius. Perhatikan peristiwa pertemuan Tuhan Yesus dan perempuan Samaria (Yoh 4); Zakheus (Luk 19) dll
Tipuan Iblis Iblis sering menipu orang percaya dengan perasaan-perasaan keliru tentang diri sendiri. Satu hal yang pasti iblis akan menyuntikkan suaranya bahwa kita tidak dihargai Allah, kita tidak diperhati-kan Allah; Allah melupakan kita. Iblis Berseru: dimana Allahmu? Hal ini akan membuat kita oleng tidak memiliki pegangan dan tindakan kita menjadi ngawur. Kalau sudah demikian kecenderungan seseorang adalah meragukan kasih dan pemeliharaan Allah. Ini namanya “mencobai Tuhan”. Allah tidak sungguh-sungguh mengasihi kita. Allah hanya berminat dengan kita karena Allah mau mengambil keuntungan dari kita. Racun inilah yang membuat seseorang tidak mau menghampiri Allah.
Salah Satu Bukti Penghargaan AllahPenghargaan Tuhan Yesus kepada masing-masing individu bukan hanya sampai kepada keselamatan jiwa seseorang tetapi juga rencana-rencana-Nya atas hidup masing-masing individu. Begitu Tuhan bertemu dengan nelayan miskin rakyat jelata yang tidak berpendidikan ini, Ia memandang jauh ke depan. Ia telah memiliki rencana yang indah dalam hidup Petrus. Petrus sungguh berharga di mata Tuhan. Yang jelas rencana-rencana-Nya indah (Yer 29:11). Rencana-rencana-Nya positif, damai sejahtera dan kelimpahan dalam Tuhan. Seorang simon yang rapuh, urakan, mudah goyah dan pribadi yang sangat labil menjadi pribadi bagai batu karang. Pribadi yang mengagumkan. Allah sanggup mengadakan ini sebab ia adalah Penjunan Agung yang sanggup mengubah tanah liat yang tidak berarti menjadi bejana yang berarti (Yer 18).
Hal ini memberi pelajaran yang mahal bagi kita. Pelajaran itu adalah: 1. Bahwa kita sungguh-sungguh berharga di mata Allah. Harus disadari sungguh-sungguh kenyataan ini. Mohon penerangan dari Allah agar kita sungguh-sungguh menyadari kenyataan ini. Seperti seorang ayah memandang anaknya begitu berharga demikian pula Allah bahkan Allah lebih dari itu. 2. Atas setiap kita Allah memiliki rancana yang indah. Hendak nya kita sungguh-sungguh peduli atas rencana yang Allah miliki tentang kita tersebut. Harus dipahami bahwa rencana itu adalah rencana yang memiliki dampak kekal. Bukan hanya soal siapa jodoh kita, pekerjaan kita, makan minum dan lain-lain. tetapi kepribadian yang diubahkan terus menerus. Sebab kepribadian atau karakter inilah yang akan tetap abadi (1Kor 13:13). Dari karakter inilah seseorang akan menerima pujian dan mahkota atau laknat hukuman. Masalah yang penting sekarang adalah kita harus menerima pembentukan Allah. Kita harus belajar menjadi murid dan memikul kuk-Nya (Roma 8:28).
Jenis Artikel
Artikel Rohani Populer
Ensiklopedia
Kiat-Kiat
Lirik Lagu
Pengajaran
Podcast
Renungan
Suara Kebenaran
Artikel Terbaru
Mengenal Tuhan dengan Benar
11 Des 2008 - 03:57
Mengasihi Tuhan dengan Nyata
11 Des 2008 - 03:36
Landasan Hubungan dengan Tuhan
11 Des 2008 - 02:55
You Are My Everything
11 Des 2008 - 02:39
Pewaris Kerajaan Allah
26 Okt 2008 - 13:05
Sukses yang Benar
26 Okt 2008 - 12:57
Terlindungi Oleh Tuhan
26 Okt 2008 - 12:46
Terperbudak oleh Tuhan
26 Okt 2008 - 12:28
Motivasi
16 Sep 2008 - 02:27
Menilai Tuhan Secara Benar
9 Sep 2008 - 07:14
© Copyright 2007 Rehobot Ministry. All rights reserved.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar